1. Definisi Rokok
Rokok adalah hasil olahan tembakau yang terbungkus, dihasilkan dari
tanaman Nicotiana Tabacum, Nicotiana Rustica dan spesies lainnya atau
sintetisnya yang mengandung nikotin dan tar dengan atau tanpa bahan
tambahan (Heryani, 2014).
2. Bahan Baku Rokok
Bahan baku yang digunakan untuk membuat rokok adalah sebagai berikut:
1. Tembakau
Jenis tembakau yang dibudidayakan dan berkembang di Indonesia
termasuk dalam spesies Nicotiana tabacum (Santika, 2011).
2. Cengkeh
Bagian yang biasa digunakan adalah bunga yang belum mekar. Bunga
cengkeh dipetik dengan tangan oleh para pekerja, kemudian dikeringkan
di bawah sinar matahari, kemudian cengkeh ditimbang dan dirajang
dengan mesin sebelum ditambahkan ke dalam campuran tembakau untuk
membuat rokok kretek (Anonim, 2013). 3. Saus Rahasia
Saus ini terbuat dari beraneka rempah dan ekstrak buah-buahan untuk
menciptakan aroma serta cita rasa tertentu. Saus ini yang menjadi
pembeda antara setiap merek dan varian kretek (Anonim, 2013).
3. Kandungan Rokok
Menurut Muhibah (2011) racun rokok yang paling utama adalah sebagai
berikut:
1. Nikotin
Nikotin dapat meningkatkan adrenalin yang membuat jantung berdebar
lebih cepat dan bekerja lebih keras, frekuensi jantung meningkat dan
kontraksi jantung meningkat sehingga menimbulkan tekanan darah
meningkat (Tawbariah et al., 2014).
2. Tar
Tar adalah substansi hidrokarbon yang bersifat lengket dan menempel
pada paru-paru, mengandung bahan-bahan karsinogen (Mardjun, 2012).
3. Karbon monoksida (CO)
Merupakan gas berbahaya yang terkandung dalam asap pembuangan
kendaraan. CO menggantikan 15% oksigen yang seharusnya dibawa oleh
sel-sel darah merah. CO juga dapat merusak lapisan dalam pembuluh
darah dan meninggikan endapan lemak pada dinding pembuluh darah,
menyebabkan pembuluh darah tersumbat
4. Sejarah Rokok di Indonesia
Menurut Poetra (2012) kebiasaan merokok di Indonesia diperkirakan
dimulai pada awal abad ke-19, dimana warisan budaya luhur bangsa
Indonesia ialah rokok kretek. Rokok kretek adalah rokok yang
menggunakan tembakau asli yang dikeringkan, dipadukan dengan cengkeh
dan saat dihisap terdengar bunyi ‘kretek’. Sejarah rokok kretek di Indonesia
bermula dari kota Kudus, Jawa Tengah.
5. Pembagian Rokok
Rokok dibedakan menjadi beberapa jenis, yaitu:
1. Rokok berdasarkan bahan baku atau isinya, dibedakan menjadi:
a. Rokok Putih
Isi rokok ini hanya daun tembakau yang diberi saus untuk
mendapatkan efek rasa dan aroma tertentu (Mardjun, 2012). Rokok
putih mengandung 14 - 15 mg tar dan 5 mg nikotin (Alamsyah, 2009).
b. Rokok Kretek
Bahan baku atau isinya berupa daun tembakau dan cengkeh yang
diberi saus untuk mendapatkan efek rasa dan aroma tertentu
(Mardjun, 2012). Rokok kretek mengandung sekitar 20 mg tar dan 44-
45 mg nikotin (Alamsyah, 2009). c. Rokok Klembak
Bahan baku atau isinya berupa daun tembakau, cengkeh, dan
kemenyan yang diberi saus untuk mendapatkan efek rasa dan aroma
tertentu.
2. Rokok berdasarkan penggunaan filter menurut Mardjun (2012) dibagi
menjadi dua kelompok, yaitu:
a. Rokok Filter: rokok yang pada bagian pangkalnya terdapat gabus
b. Rokok Non Filter: rokok yang pada bagian pangkalnya tidak terdapat
gabus
6. Jenis Rokok
Menurut Mustikaningrum (2010) jenis rokok dibagi menjadi delapan,
yaitu:
1. Rokok
Merupakan sediaan tembakau yang banyak digunakan.
2. Rokok Organik
Merupakan jenis rokok yang dianggap tidak mengandung bahan adiktif
sehingga dinilai lebih aman dibanding rokok modern.
3. Rokok Gulungan atau “Lintingan”
Peningkatan penggunaan rokok dengan cara melinting sendiri ini
sebagian besar disebabkan oleh budaya dan faktor finansial.4. Bidis
Bidis berasal dari India dan beberapa negara Asia Tenggara. Bidis
dihisap lebih intensif dibandingkan rokok biasa, sehingga terjadi
peningkatan pemasukan nikotin yang dapat menyebabkan efek
kardiovaskuler.
5. Kretek
Mengandung 40% cengkeh dan 60% tembakau. Cengkeh menimbulkan
aroma yang enak, sehingga kretek dihisap lebih dalam daripada rokok
biasa.
6. Cerutu
Kandungan tembakaunya lebih banyak dibandingkan jenis lainnya,
seringkali cerutu hanya mengandung tembakau saja.
7. Pipa
Asap yang dihasilkan pipa lebih basa jika dibandingkan asap rokok biasa,
sehingga tidak perlu hisapan yang langsung untuk mendapatkan kadar
nikotin yang tinggi dalam tubuh.
8. Pipa Air
Sediaan ini telah digunakan berabad-abad dengan persepsi bahwa cara ini
sangat aman. Beberapa nama lokal yang sering digunakan adalah hookah,
bhang, narghile, shisha.
7. Filter Rokok
Filter rokok yang terbuat dari asetat selulosa berfungsi untuk menahan tar
dan partikel rokok yang berasal dari rokok yang dihisap, namun dalam jumlah sangat sedikit. Filter juga berfungsi untuk mendinginkan rokok
sehingga menjadi mudah dihisap (Mustikaningrum, 2010).
8. Dampak Rokok Bagi Kesehatan
Menurut Center of Desease Control (CDC) dalam Octafrida (2011)
merokok membahayakan setiap organ di dalam tubuh. Merokok
menyebabkan penyakit dan memperburuk kesehatan,seperti :
1. Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK)
PPOK sudah terjadi pada 15% perokok. Individu yang merokok
mengalami penurunan pada Forced Expiratory Volume in second
(FEV1), dimana kira-kira hampir 90% perokok berisiko menderita PPOK
(Saleh, 2011).
2. Pengaruh Rokok terhadap Gigi
Hubungan antara merokok dengan kejadian karies, berkaitan dengan
penurunan fungsi saliva yang berperan dalam proteksi gigi. Risiko
terjadinya kehilangan gigi pada perokok, tiga kali lebih tinggi dibanding
pada bukan perokok (Andina, 2012).
3. Pegaruh Rokok Terhadap Mata
Rokok merupakan penyebab penyakit katarak nuklear, yang terjadi di
bagian tengah lensa. Meskipun mekanisme penyebab tidak diketahui,
banyak logam dan bahan kimia lainnya yang terdapat dalam asap rokok
dapat merusak protein lensa (Muhibah, 2011).
Referensi :
Referensi :
- Muhibah, F.A.B. 2011. Tingkat Pengetahuan Pelajar Sekolah Menengah Sains Hulu Selangor Mengenaik Efek Rokok Terhadap Kesehatan. (KTI). Universitas Sumatera Utara. Medan.
- Saleh, K.N.B. 2011. Prevalensi Penderita Penyakit Paru Obstruksi Kronis (PPOK) dengan Riwayat Merokok di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik (RSUP HAM) Medan Periode Januari 2009 – Desember 2009. (KTI). Universitas Sumatera Utara. Medan.
- Octafrida M, D. 2011. Hubungan Merokok dengan Katarak di Poliklinik Mata Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan. (KTI). Universitas Sumatera Utara. Medan.
- Alamsyah, R. 2009. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kebiasaan Merokok dan Hubungannya dengan Status Penyakit Periodontal Remaja di Kota Medan Tahun 2007. (Thesis). Universitas Sumatera Utara. Medan
- Mardjun, Y. 2012. Perbandingan Keadaan Tulang Alveolar Antara Perokok dan Bukan Perokok. (Skripsi). Universitas Hasannudin. Makasar
- Poetra, I. 2012. Sejarah Perkembangan Rokok Kretek di Indonesia. 19 September 2014. http://id.netlog.com/irvandpoetra/blog/blogid=135510
- Anonim. 2013. Tentang Tembakau dan Cengkeh. Gudang Garam. 19 September 2014. http://www.gudanggaramtbk.com/kretek/ tentang_tembakau_dan_cengkeh
- Santika, E. 2011. Mengintip Kisah Dibalik Tembakau. Nasionalis Rakyat merdeka news Online. 19 September 2014. http://nrmnews.com/2011/12/01/house-of-sampoerna-mengintip-kisah-dibaliktembakau/
- Heryani, R. 2014. Kumpulan Undang – Undang dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Khusus Kesehatan. Jakarta : CV. Trans Info Media