Strategi Pembelajaran Aktif Tipe Index Card Match

1. Pengertian Strategi Pembelajaran Aktif Tipe Index Card Match 

Salah satu strategi pembelajaran aktif yang dapat digunakan oleh seorang guru adalah strategi pembelajaran aktif tipe index card match. Suprijono (2013: 120) menjelaskan index card match (mencari pasangan kartu) adalah suatu strategi yang cukup menyenangkan digunakan untuk memantapkan pengetahuan siswa terhadap materi yang dipelajari. 

Index card match merupakan salah satu strategi yang menyenangkan yang akan mengajak siswa untuk aktif dalam proses pembelajaran. Index card match adalah salah satu teknik instruksional dari belajar aktif yang termasuk dalam berbagai reviewing strategis (strategi pengulangan). Tipe index card match ini berhubungan dengan cara-cara belajar agar siswa lebih lama mengingat materi pelajaran yang dipelajari dengan teknik mencari pasangan kartu yang merupakan jawaban atau soal sambil belajar mengenai suatu konsep atau topik dalam suasana menyenangkan (Silberman, 2006: 250).

Strategi ini memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk berpasangan dan memainkan kuis kepada teman sekelas.Menurut Hamruni (2011: 162) menyatakan bahwa index card match adalah cara menyenangkan lagi aktif untuk meninjau ulang materi pelajaran. 

Berdasarkan pendapat di atas dapat penulis simpulkan bahwa strategi pembelajaran aktif tipe index card match adalah strategi untuk mengingat kembali apa yang telah mereka pelajari dan menguji pengetahuan serta kemampuan mereka dengan teknik mencari pasangan kartu yang merupakan jawaban atau soal sambil belajar mengenai suatu konsep atau topik dalam suasana menyenangkan. 

2. Langkah-langkah Strategi Pembelajaran Aktif Tipe Index Card Match 

Menurut Suprijono (2013: 120) metode “mencari pasangan kartu” atau index card match cukup menyenangkan digunakan untuk mengulangi materi pembelajaran yang telah diberikan sebelumnya. Langkah-langkah pembelajarannya sebagai berikut. a. Buatlah potongan kertas sebanyak jumlah siswa yang ada di dalam kelas dan bagilah kertas-kertas tersebut menjadi dua bagian yang sama. b. Pada separuh bagian, tulis pertanyaan tentang materi yang akan di belajarkan. Setiap kertas berisi satu pertanyaan. c. Pada separuh kertas yang lain, tulis jawaban dari pertanyaanpertanyaan yang telah dibuat.Kemudian kocoklah semua kertas sehingga akan tercampur antara soal dan jawaban. d. Setiap siswa diberi satu kertas. Jelaskan bahwa ini adalah aktivitas yang dilakukan yang dilakukan berpasangan. Separuh siswa akan mendapatkan soal dan separuh yang lain akan mendapatkan jawaban. e. Mintalah kepada siswa untuk menemukan pasangan mereka. Jika ada yang sudah menemukan pasangan, mintalah kepada mereka untuk duduk berdekatan. Jelaskan juga agar mereka tidak memberi tahu materi yang mereka dapatkan kepada teman yang lain. f. Setelah semua siswa menemukan pasangan dan duduk berdekatan, mintalah kepada setiap pasangan secara bergantian untuk membacakan soal yang diperoleh dengan keras kepada teman-temannya yang lain. Selanjutnya soal-soal tersebut dijawab oleh pasangannya. g. Akhiri proses ini dengan membuat klarifikasi dan kesimpulan. 

Siberman (2006:250) menyatakan langkah-langkah strategi index card matchyaitu sebagai berikut: a. Pada kartu indeks yang terpisah, tulislah pertanyaan tentang apapun yang diajarkan di kelas. Buatlah kartu pertanyaan dengan jumlah yang sama dengan stengah jumlah siswa. b. Pada kartu yang terpisah, tulislah jawaban atas masing-masing pertanyaan itu. c. Campurkan dua kumpulan kartu itu dan kocoklah beberapa kali agar benar-benar tercampuraduk. d. Berikan satu kartu untuk satu siswa. Jelaskan bahwa ini merupakan latihan pencocokan. Sebagian siswa mendapat pertanyaan tinjauan dan sebagian lain mendapat kartu jawabannya. e. Perintahkan siswa untuk mencari kartu pasangan mereka. Yaitu kartu yang berupa soal dengan kartu yang cocok atau yang merupakan jawaban dari kartu soal tersebut. f. Bila semua pasangan yang cocok telah duduk bersama, perintahkan tiap pasangan untuk memberikan kuis kepada siswa lain dengan membacakan keras-keras pertanyaan mereka dan menantang siswa lain untuk memberikan jawabannya.

3. Kelebihan dan Kekurangan Strategi Pembelajaran Aktif Tipe Index Card Match 

Kelebihan Strategi Pembelajaran Aktif Tipe Index Card Match, Setiap strategi pembelajaran, model pembelajaran, ataupun metode pembelajaran pasti memiliki kelebihan dan kelemahan termasuk strategi pembelajaran aktif tipe index card match. Menurut Marwan (2012)menyatakan bahwa kelebihan index card match adalah sebagai berikut. 1. Menumbuhkan kegembiraan dalam kegiatan belajar mengajar. 2. Materi pelajaran yang disampaikan lebih menarik perhatian siswa. 3. Mampu menciptakan suasana belajar yang aktif dan menyenagkan. 4. Mampu meningkatkan hasil belajar siswa mencapai taraf ketuntasan belajar. 

Marwan (dalam Sanjaya, 2008: 163) menyatakan bahwa terdapat kelebihan dari index card match yaitu sebagai berikut. a. Menumbuhkan kegembiraan dalam kegiatan belajar mengajar. b. Materi pelajaran yang disampaikan lebih menarik perhatian siswa. c. Mampu menciptakan suasana belajar yang aktif dan menyenagkan. d. Mampu meningkatkan hasil belajar siswa mencapai taraf ketuntasan belajar. e. Penilaian dilakukan bersama pengamat dan pemain. 

Kekurangan Strategi Pembelajaran Aktif Tipe Index Card Match, Menurut Marwan (2012) Menyatakan bahwa kekuranganindex card match adalah sebagai berikut. 1. Guru harus meluangkan waktu yang lebih. 2. Lama untuk membuat persiapan. 3. Guru harus memiliki jiwa demokratis dan keterampilan yang memadai dalam hal pengelolaan kelas. Marwan (dalam Sanjaya, 2008: 163) menyatakan bahwa terdapat kekurangan index card match yaitu sebagai berikut. a. membutuhkan waktu yang lama bagi siswa untuk menyelesaikan tugas dan prestasi. b. guruharus meluangkan waktu yang lebih lama untuk membuat persiapan. c. Menuntut sifat tertentu dari siswa atau kecenderungan untuk bekerja sama dalam menyelesaikan masalah. 

Referensi : 

  1. Marwan. 2012. Metode Index Card Match. Wordpres.com. Jakarta
  2. Sanjaya, Wina. 2008. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Kencana. Jakarta.
  3. Silberman, Melvin L. 1996. Active Learning: 101 Strategies to Teach Any Subject. Terjemahan Muttaqien, Raisul. 2006. Active Learning: 101 Cara Belajar Siswa Aktif. Nusamedia. Bandung.
  4. Suprijono, Agus. 2011. Cooperative Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM. Pustaka Pelajar. Yogyakarta.