Zaman teknologi yang semakin berkembang dan sumber informasi yang
sangat cepat berita sangat dibutuhkan dan sangat cepat diperoleh
masyarakat. Di Era masa kini masyarakat tidak lagi kesulitan dalam
mencari berita tetapi bagaimana masyarakat bisa memfilter berita yang ada,
dimana berita yang sesuai fakta yang terjadi, berita yang menurut
masyarakat itu penting maupun berita mana yang menarik untuk di simak.
Maka sebab itu dibutuhkan media massa yang dapat memberikan laporan
berita yang faktual, tajam dan terpercaya.
Pemberitaan berasal dari kata dasar “berita”, kata “berita” sendiri berasal
dari kata sangsekerta, vrit (ada atau terjadi) atau vritta (kejadian atau
peristiwa). Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia menyebutkan, Berita
adalah “laporan tercepat mengenai kejadian atau peristiwa yang hangat”.
Berita dalam bahasa Inggris disebut News. Dalam The Oxford Paperback
Dictionary terbitan Oxford University Press (1979) news diartikan sebagai
“informasi tentang peristiwa terbaru”.
Sedangkan menurut Michael V. Charnley dalam Apriadi Tamburaka
(2003:35) Berita merupakan laporan tercepat dari suatu peristiwa atau
kejadian yang faktual, penting, dan menarik bagi sebagian besar pembaca
serta menyangkut kepentingan mereka.
Menurut Purnama Kusumaningrat (2005:39) Berita merupakan sesuatu atau
seseorang yang dipandang oleh media merupakan subjek yang layak untuk
diberitakan. Biasanya subjek pemberitaan merupakan sesuatu atau
seseorang yang memang sedang di sorot atau diperhatikan oleh masyarakat
umum. Oleh sebab itu media akan menjadikan topik utama dalam suatu
berita.
Selain itu menurut pendapat lain yang dikemukakan Eric C. Hepwood
dalam Apriadi Tamburaka (2009:47) “berita merupakan laporan pertama
dari kejadian penting dan dapat menarik perhatian umum”. Dalam hal ini
dijelaskan bahwa berita merupakan sesuatu hal yang sedang marak terjadi
di masyarakat umum dan menjadi trending topic yang selalu ingin di ikuti
masyarakat umum dalam perkembangan pemberitaannya.
Pengertian pemberitaan menurut William S. Maulsby dalam Purnama
Kusumaningrat (2010:1) adalah sesuatu penuturan secara benar dan tidak
memihak dari fakta yang mempunya arti penting dan baru terjadi, yang
dapat menarik perhatian pembaca surat kabar yang memuat hal tersebut.
Secara tidak langsung dalam pengertian ini media massa harus bertindak
sesuai dengan kaidah Jurnalistik pemberitaan. Media harus bersikap netral
tanpa ada embel-embel suatu kepentingan politik, atau di susupi oleh para elite politik yang berkuasa.
Media massa secara pasti mempengaruhi pemikiran dan tindakan khalayak.
Budaya, sosial, politik dipengaruhi oleh media. Media massa di katakan
sebagai kebudayaan yang bercerita. Media membentuk opini publik untuk
membawanya pada perubahan yang signifikan. Pesan media tidak jadi
begitu saja, tetapi dibuat dan diciptakan oleh media massa dengan tujuan
tertentu. Menurut Ardianto (2007:58) media massa yaitu saluran sebagai
alat atau sarana yang di pergunakan dalam proses komunkasi masa. Media
massa tidak hanya sekedar memberikan informasi dan hiburan semata,
tetapi juga mengajak khalayak untuk melakukan perubahan perilaku.
Melalui beragam konten media yang khas dan unik sehingga pesan-pesan
media itu terlihat sangat menarik, menimbulkan rasa penasaran khalayak.
Pembingkaian pesan melalui teks, gambar dan suara merupakan aktivitas
media untuk mempengaruhi pikiran perasaan khalayak.
Menurut KBBI (kamus besar bahasa Indonesia) media massa dapat di
artikan sebagai alat atau sarana komunikasi seperti majalah, radio, televisi,
film, poster dan spanduk. Menurut Apriadi Tamburaka (2013;1) media
massa merupakan segala bentuk benda yang dapat di manipulasikan, di
lihat, di dengar, di baca atau di bicarakan beserta instrument yang
dipergunakan dengan baik untuk suatu proses penyaluran informasi.
sehingga dapat dikatakan media massa merupakan perantara dari suatu
proses komunikasi seperti ketika seorang menulis surat, maka media yang digunakan adalah kertas atau ketika menelpon menggunakan media
telepon.
Menurut Kustadi Suhandang (2012:40) media massa merupakan seni atau
keterampilan mencari, mengumpulkan, mengolah, menyusun dan
menyajikan berita tentang peristiwa yang terjadi sehari-hari secara indah,
dalam rangka memenuhi segala kebutuhan hati nurani khalayaknya.
Jadi pemberitaan media massa merupakan sesuatu atau seseorang yang di
pandang oleh media massa merupakan subjek yang layak untuk di
beritakan. Hasil dari suatu pemberitaan media massa dapat menjadi suatu
tanggapan atau penilaian masyarakat umum terhadap suatu objek yang
berbeda beda dari setiap individu.
2. Jenis-Jenis Pemberitaan Media Masa
Menurut Romly (2003:40) Ada sejumlah jenis berita yang dikenal di dunia
jurnalistik, yang paling populer dan menjadi menu utama media massa
adalah:
a. Berita Langsung,
Berita langsung (straight news) adalah laporan peristiwa yang ditulis
secara singkat, padat, lugas, dan apa adanya. Ditulis dengan gaya
memaparkan peristiwa dalam keadaan apa adanya, tanpa ditambah
dengan penjelasan, apalagi interpretasi. Berita langsung dibagi
menjadi dua jenis: berita keras atau hangat (hard news) dan berita
lembut atau ringan (soft news). b. Berita Opini,
Berita opini (opinion news) yaitu berita mengenai pendapat,
pernyataan, atau gagasan seseorang, biasanya pendapat para
cendekiawan, sarjana, ahli, atau pejabat, mengenai suatu peristiwa.
c. Berita Interpretatif,
Berita interpretaif (interpretatif news) adalah berita yang
dikembangkan dengan komentar atau penilaian wartawan atau nara
sumber yang kompeten atas berita yang muncul sebelumnya
sehingga merupakan gabungan antara fakta dan interpretasi. Berawal
dari informasi yang dirasakan kurang jelas atau tidak lengkap arti
dan maksudnya.
d. Berita Mendalam, Berita mendalam (depth news) adalah berita yang merupakan
pengembangan dari berita yang sudah muncul, dengan pendalaman
hal-hal yang ada di bawah suatu permukaan. Bermula dari sebuah
berita yang masih belum selesai pengungkapannya dan bisa
dilanjutkan kembali (follow up system). Pendalaman dilakukan
dengan mencari informasi tambahan dari narasumber atau berita
terkait.
e. Berita Penjelasan, Berita penjelasan (explanatory news) adalah berita yang sifatnya
menjelaskan dengan menguraikan sebuah peristiwa secara lengkap,
penuh data. Fakta diperoleh dijelaskan secara rinci dengan beberapa argumentasi atau pendapat penulisnya. Berita jenis ini biasanya
panjang lebar sehingga harus disajikan secara bersambung dan
berseri.
f. Berita Penyelidikan
Berita penyelidikan (investigative news) adalah berita yang diperoleh
dan dikembangkan berdasarkan penelitian atau penyelidikan dari
berbagai sumber. Disebut pula penggalian karena wartawan
menggali informasi dari berbagai pihak, bahkan melakukan
penyelidikan langsung ke lapangan, bermula dari data mentah atau
berita singkat. Umumnya berita investigasi disajikan dalam format
tulisan feature.
Selain jenis-jenis berita diatas, dikenal pula jenis-jenis berita lainnya,
antara lain:
1. Berita Singkat (spot news)
yaitu berita atau laporan peristiwa yang sedang terjadi secara
langsung atau siaran langsung.
2. Berita Basi
yaitu berita yang sudah tidak aktual lagi.
3. Berita Bohong (libel)
yaitu berita yang tidak benar atau tidak faktual sehingga
menjurus pada kasus pencemaran nama baik 4. Berita Foto
yaitu laporan peristiwa yang ditampilkan dalam bentuk foto
lepas, tidak ada kaitan dengan tulisan yang ada di sekelilingnya.
5. Berita Kilat (news flash)
yaitu berita yang penting segera diketahui publik, dimuat di
halaman depan surat kabar.
6. Berita Pembuka Halaman (opening news)
yaitu berita atau tulisan yang ditempatkan di bagian awal atau
paling atas halaman surat kabar, semacam berita utama
(headline).
3. Nilai Pemberitaan Media Massa
Suatu berita memiliki nilai layak berita jika di dalamnya ada unsur
kejelasan (clarity) tentang kejadiannya, ada unsur kejutannya (surprise),
Ada unsur kedekatannya (proximity) secara geografis, serta ada dampak
(impact) dan konflik personalnya. Tetapi, kriteria tentang nilai berita ini
sekarang sudah lebih disederhanakan dan disistimatiskan sehingga sebuah
unsur kriteria mencangkup jenis-jenis berita yang lebih luas, Romli
(2003:37), mengemukakan unsur-unsur nilai berita yang sekarang dipakai
dalam memilih berita, unsur-unsur nilai tersebut adalah:
a. Aktualitas
peristiwa terbaru, terkini, terhangat (up to date), sedang atau baru
saja terjadi (recent events). b. Faktual (factual)
yakni ada faktanya (fact), benar-benar terjadi bukan fiksi (rekaan,
khayalan, atau karangan). Fakta muncul dari sebuah kejadian nyata
(real event), pendapat (opinion), dan pernyataan (statement).
c. Penting
besar kecilnya dampak peristiwa pada masyarakat (consequences),
artinya, peristiwa itu menyangkut kepentingan banyak atau
berdampak pada masyarakat.
d. Menarik
artinya memunculkan rasa ingin tahu (curiousity) dan minat
membaca (interesting). Peristiwa yang biasanya menarik perhatian
pembaca, disamping aktual, faktual, dan penting.
4. Sifat-Sifat Pemberitaan Media Massa
Hubungan antara media massa dan khalayak dibangun oleh pesan media,
sedangkan pesan media itu memiliki sifat yang khas dan berikiut adalah
sifat-sifat media massa :
a. Menghibur
yakni peristiwa lucu atau mengandung unsur humor yang
menimbulkan rasa ingin tertawa atau minimal tersenyum.
b. Mengandung Keganjilan
peristiwa yang penuh keanehan, keluarbiasaan, atau ketidak laziman.
c. Kedekatan (proximity) peristiwa yang dekat baik secara geografis maupun emosional.
d. Human Interest
terkandung unsur menarik empati, simpati atau menggugah perasaan
khalayak yang membacanya.
e. Mengandung unsur seks
yakni peristiwa yang berkaitan dengan kebutuhan biologis atau nafsu
seksual manusia.
f. Konflik, pertentangan, dan ketegangan
Yaitu berita yang berkaitan tentang konflik dalam suatu masyarakat
dan juga pertentangan dan ketegangan.
Referensi :
- Romli. 2003. Jurnalistik Terapan. Jakarta :Panitia Pusat PWI
- Suhandang, Kustadi. 2012. Seputar Organisasi Produk dan Kode Etik.Jakarta : Nuansa Cempaka.
- Tamburaka, Apriadi. 2013. Literasi media. Jakarta : PT Raja grafindo Persada.
- Ardianto, 2004.Kominikasi Massa. Jakarta: Simbiosa Rekatama
- Kusumaningrat, Purnama. 2005. Jurnalistik teori dan Praktik. Jakarta : Rosdakarya.