Tinjauan Pustaka tentang, Belajar, Aktivitas Belajar, dan Hasil Belajar

1.Pengertian Belajar 

Belajar merupakan proses yang aktif untuk memahami hal-hal baru dengan pengetahuan yang kita miliki. Di sini terjadi penyesuaian dari pengetahuan yang sudah kita miliki dengan pengetahuan baru. Dengan kata lain, ada tahap evaluasi terhadap informasi yang didapat, apakah pengetahuan yang kita miliki masih relevan atau kita harus memperbarui pengetahuan kita sesuai dengan perkembangan zaman.

Sebagaimana dikatakan bahwa belajar pada dasarnya adalah suatu proses perubahan manusia. Oemar Hamalik (2002:37), menyatakan bahwa belajar merupakan proses perubahan tingkah laku pada diri sendiri berkat pengalaman dan latihan. Pengalaman dan latihan terjadi melalui interaksi antar individu dan lingkungannya, baik lingkungan alamiah maupun lingkungan sosialnya.

Dalam pengertian tersebut belajar dapat berupa perubahan tingkah laku yang terjadi baik lingkungan alamiah maupun lingkungan sosialnya. Proses belajar adalah tahapan perubahan perilaku kognitif, afektif dan psikomotor yang terjadi dalam diri siswa. Perubahan tersebut bersifat positif dalam arti berorientasi ke arah yang lebih maju dari pada keadaan sebelumnya. Dengan demikian, belajar adalah aktivitas yang berproses menuju pada satu perubahan dan terjadi melalui tahapantahapan tertentu.

Menurut Slameto (2003:2), definisi belajar adalah Suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Kesimpulan yang bisa diambil dari pengertian di atas, bahwa pada prinsipnya , belajar adalah perubahan diri seseorang. Belajar diharapkan dapat mempengaruhi daya pikir seseorang yang bertujuan pada perubahan tingkah laku, untuk menetapkan penguasaan konsep sesuatu materi perlu alat atau sarana belajar yang memadai, diantaranya adalah buku penunjang yang relevan, baik dari buku paket maupun buku penunjang lain.

Menurut Thursan Hakim (2000:1) mengemukakan bahwa belajar adalah suatu proses perubahan di dalam kepribadian manusia dan perubahan tersebut yang ditampakkan dalam bentuk kualitas dan kuantitas tingkah laku seperti peningkatan kecakapan, pengetahuan, sikap, kebiasaan, pemahaman keterampilan, daya pikir, dan lain-lain.

Hal ini berarti bahwa peningkatan kualitas dan kuantitas tingkah laku seseorang diperlihatkan dalam bentuk bertambahnya kualitas dan kuantitas kemampuan seseorang dalam berbagai bidang. Dalam proses belajar, apabila seseorang tidak mendapatkan suatu peningkatan kualitas dan kuantitas kemampuan, maka orang tesebut sebenarnya belum mengalami proses belajar atau dengan kata lain ia mengalami kegagalan dalam proses belajar. Dari beberapa pendapat di atas, maka dapat disimpulkan bahwa pengertian belajar adalah suatu proses memahami segala bentuk pembelajaran dalam rangka untuk perubahan tingkah laku yang baru sebagai hasil dari pengalamannya sendiri sebagai interaksi dengan lingkungannya.

2. Aktivitas Belajar 

Sardiman (2010:95) mengatakan bahwa dalam belajar sangat diperlukan adanya aktivitas belajar. Tanpa adanya aktivitas, belajar itu tidak dapat memungkinkan berlangsung dengan baik. Aktivitas dalam belajar mengajar merupakan rangkaian kegiatan yang meliputi keaktifan siswa dalam mengikuti pelajaran. Antara lain bertanya tentang apa yang belum jelas, mencatat, mendengar, berpikir, membaca, dan segala kegiatan yang dilakukan untuk menunjang prestasi belajar. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa aktivitas belajar suatu perubahan tingkah laku dalam diri seseorang berupa pengetahuan, pemahaman, maupun sikap yang diperoleh melalui proses belajar, jika siswa melakukan aktivitas belajar maka kegiatan mengajar akan berjalan efektif.

Djamarah (2000:67) mengemukakan bahwa belajar sambil melakukan aktivitas lebih banyak mendatangkan hasil bagi peserta didik, sebab kesan yang didapatkan oleh anak didik lebih tahan lama tersimpan didalam benak anak didik. Dengan demikian dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran sangat diperlukan adanya aktivitas siswa agar materi yang diberikan akan lebih lama tersimpan di dalam benak siswa. Aktivitas belajar siswa tidak hanya mendengar atau mencatat saja. Banyak jenis aktivitas yang dapat dilakukan oleh siswa di sekolah.

Aktivitas belajar menurut Paul B. Dierich dalam Sardiman (2011:101) menyatakan bahwa jenis kegiatan siswa digolongkan ke dalam delapan (8) kelompok, diantaranya : 1. Visual activities, yang termasuk di dalamnya misalnya membaca, memperhatikan gambar demonstrasi, percobaan, dan pekerjaan orang lain. 2. Oral Activities, seperti menyatakan merumuskan, bertanya, memberi saran, berpendapat, diskusi, dan interupsi. 3. Listening Activities, sebagai contoh mendengarkan: uraian, percakapan, diskusi, musik, dan pidato. 4. Writing Activities, seperti : menulis cerita, karangan, laporan, dan menyalin. 5. Drawing Activities, seperti : menggambar, membuat grafik, peta, dan diagram. 6. Motor Activities, seperti : melakukan percobaan, membuat konstruksi, model, mereparasi, berkebun, dan beternak. 7. Mental Activities, seperti : menanggapi, mengingat, memecahkan soal, menganalisis, dan mengambil keputusan. 8. Emotional Activities, seperti misalnya, merasa bosan, gugup, melamun, semangat, berani, dan tenang.

Berdasarkan berbagai pengertian jenis aktivitas di atas, peneliti berpendapat bahwa dalam belajar sangat dituntut keaktifan siswa. Siswa yang lebih banyak melakukan kegiatan, sedangkan guru lebih banyak membimbing dan mengarahkan. Setelah menyimak pendapat di atas dapat disimpulkan aktivitas yaitu segala kegiatan yang dilakukan dalam proses interaksi (guru dan siswa) dalam rangka mencapai tujuan belajar.

3. Hasil Belajar 

Hasil belajar adalah hasil yang diperoleh siswa setelah mengikuti suatu materi tertentu dari mata pelajaran yang berupa data kualitatif. Untuk melihat hasil belajar dilakukan suatu penilaian yang bertujuan untuk mengetahui apakah siswa telah menguasai materi atau belum. Penilaian kelas merupakan suatu kegiatan yang dilakukan guru yang berkaitan dengan pengambilan keputusan dan pencapaian kompentensi dasar setelah mengikuti pembelajaran.

Menurut Nana Sudjana (2002:22) hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya. Jadi, hasil belajar merupakan salah satu ukuran penguasaan siswa mendapatkan pelajaran di sekolah. Untuk mengukur kemampuan siswa tersebut dilakukan evaluasi. Evaluasi hasil belajar dapat diartikan sebagai suatu kegiatan pengumpulan data mengenai kemampuan belajar siswa untuk menentukan apakah kompetensi dasar dan indikator hasil belajar tercapai seperti apa yang diharapkan.

Hasil belajar siswa adalah kemampuan yang dimiliki oleh siswa setelah mengalami suatu proses pembelajaran. Depdiknas (Sesiria, 2005:12) hasil belajar adalah penguasaan dan keterampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran, lazimnya ditujukan dari nilai tes atau nilai yang diberikan oleh guru.

Dimyati dan Mujiono (Sesiria, 2005:12) “hasil belajar rmerupakan hasil dari suatu interaksi belajar dan tindakan belajar. Hasil belajar untuk sebagian adalah karena berkat tindakan guru, pencapaian pengajaran, pada bagian lain merupakan peningkatan kemampuan mental siswa”. Dari kutipan di atas dapat disimpulkan, bahwa hasil belajar merupakan hasil yang diperoleh siswa setelah siswa tersebut melakukan proses belajar yang melibatkan aspek kognitif, afektif dan psikomotor yang diwujudkan dalam bentuk skor atau angka setelah mengikuti tes.

Referensi :

  1. Hakim, Thursan. 2000. Belajar Secara Efektif. Sindur Pres. Semarang. 
  2. Hamalik, Oemar. 2002. Psikologi Belajar Mengajar. Sinar Baru Algensindo. Bandung.
  3. Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Rineka Cipta. Jakarta.  
  4. Sardirman. 2010. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Raja Grafindo Persada. Jakarta.
  5. Sudjana, Nana. 2002. Cara Belajar Murid Aktif. Sinar Baru Algenso. Bandung.