1. Pengertian Komunikasi
Komunikasi mencakup pengertian yang luas dari sekedar wawancara. Setiap
bentuk tingkah laku mengungkapkan pesan tertentu, sehingga juga
merupakan sebentuk komunikasi. Sedangkan Rogers bersama Kuncaid
(Cangara, 2010) mendefinisikan bahwa komunikasi adalah suatu proses
dimana dua orang atau lebih membentuk atau melakukan pertukaran
informasi dengan satu sama lainnya, yang pada gilirannya akan tiba pada
saling pengertian yang mendalam.
Secara sempit komunikasi diartikan sebagai pesan yang dikirimkan seseorang
kepada satu atau lebih penerima dengan maksud sadar untuk mempengaruhi
tingkah laku penerima. Setiap bentuk komunikasi setidaknya dua orang saling
mengirimkan lambang-lambang yang memiliki makna tertentu. Lambanglambang
tersebut bisa bersifat verbal berupa kata-kata, atau bersifat nonverbal
berupa ekspresi atau ungkapan tertentu dan gerakan tubuh.
Berdasarkan beberapa pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa
komunikasi adalah suatu proses penyampaian ide, gagasan atau pesan-pesan
yang dilakukan oleh dua orang atau lebih secara lisan maupun tulisan untuk
tujuan tertentu.
2. Pengertian Komunikasi Interpersonal
Pada hakikatnya komunikasi interpersonal adalah komunikasi antara
komunikator dan komunikan. Komunikasi ini paling efektif mengubah sikap,
pendapat, atau perilaku seseorang. Komunikasi interpersonal bersifat dialogis.
Artinya, arus balik terjadi langsung. Komunikator dapat mengetahui
tanggapan komunikan saat itu juga. Komunikator mengetahui tanggapan
komunikan saat itu juga. Komunikator mengetahui secara pasti apakah
komunikasinya positif, negatif, berhasil atau tidak. Jika tidak berhasil maka
komunikator dapat memberi kesempatan komunikan untuk bertanya seluas-luasnya.
Menurut Cangara (2010) komunikasi Interpersonal merupakan proses
komunikasi yang berlangsung antara dua orang atau lebih secara tatap muka.
Sedangkan definisi umum komunikasi interpesonal menurut Enjang (2009:
68) adalah komunikasi antar orang-orang secara tatap muka, yang
memungkinkan setiap peserta menangkap reaksi yang lain secara langsung,
baik verbal maupun nonverbal.
Selain itu, Kellerman dan Peter (2001) dalam bukunya Interpersonal
Communication mendefinisikan komunikasi interpersonal sebagai
komunikasi interpersonal adalah komunikasi yang memiliki karakteristik
yaitu komunikasi terjadi dari satu orang ke orang lain, komunikasi berlangsung secara tatap muka dan isi dari komunikasi itu merefleksikan
karakter pribadi dari tiap individu itu sebaik hubungan dan peran sosial
mereka.
Berdasarkan beberapa pengertian tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa
komunikasi interpersonal adalah proses komunikasi yang terjadi antara dua
orang atau lebih secara langsung (tatap muka) dan terjadi timbal balik secara
langsung pula baik secara verbal maupun non-verbal.
3. Ciri-Ciri Komunikasi Interpersonal
Komunikasi interpersonal bersifat dialogis, dalam arti arus balik antara
komunikator dengan komunikan terjadi langsung, sehingga pada saat itu juga
komunikator dapat mengetahui secara langsung tanggapan dari komunikan,
dan secara pasti akan mengetahui apakah komunikasinya positif, negatif dan
berhasil atau tidak. Apabila tidak berhasil, maka komunikator dapat memberi
kesempatan kepada komunikan untuk bertanya seluas-luasnya.
Menurut Kumar (dalam Wiryanto, 2005: 36) bahwa ciri-ciri komunikasi
interpersonal yaitu:
a. Keterbukaan (openess), yaitu kemauan menanggapi dengan senang hati
informasi yang diterima di dalam menghadapi hubungan interpersonal;
b. Empati (empathy), yaitu merasakan apa yang dirasakan orang lain.
c. Dukungan (supportiveness), yaitu situasi yang terbuka untuk
mendukung komunikasi berlangsung efektif.
d. Rasa positif (positivenes), seseorang harus memiliki perasaan positif
terhadap dirinya, mendorong orang lain lebih aktif berpartisipasi, dan
menciptakan situasi komunikasi kondusif untuk interaksi yang efektif.
e. Kesetaraan atau kesamaan (equality), yaitu pengakuan secara diamdiam
bahwa kedua belah pihak menghargai, berguna, dan mempunyai
sesuatu yang penting untuk disumbangkan.
Berdasarkan paparan diatas mengenai ciri-ciri komunikasi interpersonal,
dapat disimpulkan bahwa dalam komunikasi interpersonal, agar diperoleh
komunikasi yang efektif maka dibutuhkannya keterbukaan (opennes), empati
(empathy), sikap mendukung (supportivenes), rasa positif (positivenes) dan
kesetaraan (equality).
4. Pentingnya Komunikasi Interpersonal
Sebagai makhluk sosial, komunikasi interpersonal sangat penting bagi
kebahagiaan hidup kita. Jhonson (Supratiknya, 2003:9) menunjukkan
beberapa peranan yang disumbangkan oleh komunikasi interpersonal dalam
rangka menciptakan kebahagiaan hidup manusia, yaitu sebagai berikut :
1. Komunikasi interpersonal membantu perkembangan intelektual dan
sosial kita;
2. Identitas dan jati diri kita terbentuk dalam dan lewat komunikasi dengan
orang lain;
3. Dalam rangka menguji realitas disekeliling kita serta menguji kebenaran
kesan-kesan dan pengertian yang kita miliki tentang di dunia disekitar
kita, kita perlu membandingkannya dengan kesan-kesan dan pengertian
orang lain tentang realitas yang sama;
4. Kesehatan mental kita sebagian besar juga ditentukan oleh kualitas
komunikasi atau hubungan kita dengan orang-orang lain, lebih-lebih
orang-orang yang merupakan tokoh-tokoh signifikan (significant figure)
dalam hidup kita.
Jadi, secara tidak langsung dengan berkomunikasi individu akan mengenali
jati dirinya. Komunikasi juga memberikan berbagai informasi yang dapat
membantu individu untuk belajar dan mengembangkan kemampuan
intelektualnya. Kondisi mental seseorang juga dipengaruhi oleh kualitas
komunikasinya. Oleh karena itu, sebagai makhluk sosial komunikasi
interpersonal merupakan hal yang penting bagi individu.
5. Fungsi Komunikasi Interpersonal
Tanpa kita sadari, keberadaan komunikasi interpersonal telah berperan aktif
dalam kehidupan, bahkan tidak sedikit manusia yang melakukan praktik
komunikasi interpersonal ini.
Menurut Enjang (2009: 77-79) komunikasi Interpersonal memiliki fungsi
yaitu :
a. Memenuhi kebutuhan sosial dan psikologis. Dengan komunikasi
inetrpersonal, kita bisa memenuhi kebutuhan sosial atau psikologis kita;
b. Mengembangkan kesadaran diri. Melalui komunikasi interpersonal akan
terbiasa mengembangkan diri;
c. Matang akan konvensi sosial. Melalui komunikasi interpersonal kita
tunduk atau menentang konvensi sosial;
d. Konsistensi hubungan dengan orang lain. Melalui komunikasi
interpersonal kita menetapkan hubungan kita. Kita berhubungan dengan
orang lain, melalui pengalaman dengan mereka, dan melalui percakapan–
percakapan bersama mereka;
e. Mendapatkan informasi yang banyak. Melalui komunikasi interpersonal,
kita juga akan memperoleh informasi yang lebih. Informasi yang akurat dan tepat waktu merupakan kunci untuk membuat keputusan yang
efektif;
f. Bisa mempengaruhi atau dipengaruhi orang lain.
Referensi :
- Cangara, H. 2010. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada.
- Enjang, AS. 2009. Komunikasi Konseling.Bandung: Nuansa.
- Wiryanto. 2005. “Pengantar Ilmu Komunikasi”. Jakarta: Grasindo
- Supratiknya. 2003. Komunikasi Antarpribadi Tinjauan Psikologis. Yogyakarta: