Kata media dalam “media pembelajaran” secara harfiah berarti perantara atau
pengantar; sedangkan kata pembelajaran diartikan sebagai suatu kondisi yang
diciptakan untuk membuat seseorang melakukan suatu kegiatan belajar”.
Dengan demikian, media pembelajaran memberikan penekanan pada posisi
media sebagai wahana penyalur pesan atau informas belajar untuk
mengkondisikan seseorang untuk belajar. Dengan kata lain, pada saat
kegiatan belajar berlangsung bahan belajar (learning matterial) yang diterima
siswa diperoleh melalui media. Lesle J. Briggs dalam Asro dkk (2008: 5.5)
menyatakan bahwa media pembelajaran sebagai the physical means of
conveying instructional content book, films, Videotapes, etc. Lebih jauh
Briggs menyatakan media adalah alat untuk memberi perangsang bagi siswa
supaya terjadi proses belajar. Brown dalam Asro dkk (2008: 5.5) menggaris
bawahi bahwa media yang digunakan guru atau siswa dengan baik dapat
mempengaruhi efektifitas proses belajar dan mengajar.
Berdasarkan pendapat di atas, dapat dikembangkan beberapa pemahaman
tentang posisi media dan peran serta kontribusinya dalam kegiatan
pembelajaran antara lain: a) Media merupakan wadah dari pesan yang oleh
sumber pesan ataupun penyalurnya ingin diteruskan kepada sasaran atau penerima pesan. b) Aplikasi media pembelajaran berpijak pada kaidah ilmu
komunikasi.
Lasswell dalam Asro dkk (2008: 5.6) “who says what in which channels to
whom in what effect” Secara rinci dapat diuraikan sebagai berikut:
a. Who, siapa yang menyatakan? (guru, widyaiswara, instruktur, fasilitator
dan semua yang berfungsi sebagai pengirim pesan).
b. What, pesan atau ide/gagasan apa yang disampaikan (dalam kegiatan
pembelajaran ini berarti bahan ajar atau materi yang akan disampaikan).
c. Which Channels, dengan saluran apa, media saluran apa, media atau
sarana apa, pesan itu ingin disampaikan.
d. To Whom, kepada siapa (sasaran, siswa, peserta didik)
e. What effect, dengan hasil atau dampak apa?
Asro dkk (2008: 5.6) pembelajaran adalah dampak atau hasil yang ingin
dicapai dalam kegiatan pembelajaran. Dalam kajian kependidikan, istilah itu
dikenal dengan nama “meaningful learning experience”, yaitu suatu
pengalaman belajar yang bermakna sebagai hasil dari suatu kegiatan
pembelajaran (instruction). Terjadinya belajar bermakna ini tidak terlepas
dari peran media terutama dari kedudukan dan fungsinya.
Secara umum media mempunyai kegunaan: a) memperjelas pesan agar tidak
terlalu, verbalistis, b) mengatasi keterbatasan ruang, waktu tenaga dan daya
indra, c) menimbulkan gairah belajar, interaksi lebih langsung antara murid
dengan sumber belajar, d) memungkinkan anak belajar mandiri sesuai dengan
bakat dan kemampuan visual, auditori & kinestetiknya dan e) memberi
rangsangan yang sama, mempersamakan pengalaman dan menimbulkan
persepsi yang sama.
Kemp and Dayton dalam Asro dkk (2008: 5.6) bahwa penyampaian pesan
pembelajaran dapat lebih terstandar dan pembelajaran dapat lebih menarik
sebagai berikut: a) pembelajaran menjadi lebih interaktif dengan menerapkan
teori belajar, b) waktu pelaksanaan pembelajaran dapat diperpendek, c)
kualitas pembelajaran dapat ditingkatkan.d) proses pembelajaran dapat
berlangsung kapanpun dan dimanapun diperlukan,e.Sikap positif siswa
terhadap materi pembelajaran dan proses pembelajaran dapat ditingkatkan
dan f) peran guru berubahan kearah yang positif.
Jadi, dari beberapa pendapat tentang media pembelajaran penulis
menyimpulkan media pembelajaran memberikan penekanan pada posisi
media sebagai wahana penyalur pesan atau informasi belajar untuk
mengkondisikan seseorang untuk belajar dan sebagai alat untuk memberi
perangsang bagi siswa supaya terjadi proses belajar serta penyampaian pesan
pembelajaran dapat lebih terstandar dan pembelajaran dapat lebih menarik
sehingga dapat mempengaruhi efektifitas proses belajar dan mengajar.
Jenis-jenis media Pembelajaran secara umum media bercirikan tiga unsur
pokok yaitu: suara, visual, dan gerak.
Rudy Brets dalam Asro dkk (2008: 5.7) ada 7 klasifikasi media, yaitu: a)
media audio visual gerak, seperti: film bersuara, pita video, film pada
televisi, televisi, dan animasi, b) media audio visual diam, seperti: film
rangkai suara, halaman suara, dan sound slide, c) audio semi gerak seperti:
tulisan jauh bersuara, d) media visual bergerak, seperti: film bisu, e) media
visual diam,seperti: halaman cetak, foto, microphone,slide bisu, f) media
audio, seperti: radio, telepon, pita audio dan g) media cetak, seperti: buku,
modul, bahan ajar mandiri.
Schramm dalam Asro dkk (2008: 5.7) mengelompokkan media dengan
membedakan antara media rumit mahal (big media) dan media sederhana
murah (little media). Kategori big media, antara lain: komputer, film, slide,
progran video. Sedangkan little media antara lain: gambar, realia sederhana,
sketsa. Klasek dalam Asro dkk (2008: 5.8) membagi media pembelajaran
sebagai berikut: a) media visual, b) media audio, c) media display, d)
pengalaman nyata dan simulasi, e) media cetak, f) belajar terprogram dan g)
pembelajaran melalui komputer atau sering dikenal program Computer
Aided Instruction (CAI).
Jadi, dari beberapa pendapat tentang jenis–jenis media pembelajaran penulis
memilih dan menentukan menggunakan media pembelajaran Media audio
Visual gerak, seperti: CD Interaktif, Lektop, LCD, atau termasuk media
multimedia adalah media yang dapat menyajikan unsur media secara lengkap
seperti suara, animasi, video, grafis dan film. Multimedia sering diidentikan
dengan komputer,juga memanfaatkan sumber belajar yang bervariasi.
Referensi :
Asro, Deni Darmawan,Cepi Riana 2008 .KOMPUTER dan Media Pendidikan di
Sekolah Dasar. Dirjen Pendidikan Tinggi Depdiknas. Jakarta