Dampak Penerimaan Diri

Penelitian menunjukkan pengaruh yang luas dari penerimaan diri. Hurlock (1974) membagi dampak dari penerimaan diri menjadi dua kelompok besar – terhadap penyesuaian diri dan penyesuaian sosial.

1. Dampak Terhadap Penyesuaian Diri
Orang dengan penerimaan diri mampu mengenali kelebihan maupun kekurangannya. Salah satu karakteristik orang yang penyesuaian dirinya baik adalah ia dapat mengenali dan menekankan kelebihannya terlebih dahulu dibandingkan dengan kekurangannya.

Seseorang dengan penerimaan diri yang baik memiliki kepercayaan diri dan self-esteem yang baik. Ia mau untuk menerima kritikan. Ia bahkan membuat critical self-appraisals untuk membantunya mengenali dan memperbaiki kelemahannya.

Penerimaan diri diikuti dengan personal security. Hal ini mendorong seseorang untuk percaya bahwa ia dapat mengendalikan permasalahan hidup dan bahwa ia diterima oleh orang-orang penting di dalam hidupnya. Orang-orang yang menerima dirinya mampu mengevaluasi diri secara realistis sehingga ia dapat menggunakan kapasitas dirinya secara efektif.

Orang yang dapat menerima dirinya tidak mau menjadi orang lain. Ia puas dengan menjadi dirinya sendiri. Ia akan meningkatkan kualitas dirinya yang baik dan menghilangkan kuailtas diri yang buruk.

2. Dampak Terhadap Penyesuaian Sosial
Penerimaan diri seseorang diikuti oleh penerimaan oleh orang lain. Orang-orang yang mampu menerima dirinya tertarik untuk berhubungan dengan orang lain dan merasa empati – kemampuan untuk menempatkan diri dalam pemikiran, perasaan, dan tindakan orang lain. Hasilnya, ia akan memiliki penyesuaian sosial yang lebih baik.

Orang-orang yang menerima dirinya memiliki toleransi kepada orang lain, mengabaikan kelemahannya. Toleransi juga sejalan dengan keinginan untuk menolong orang lain. Ia mau untuk membantu orang lain yang memerlukan bantuannya. Secara umum, semakin seseorang dapat menerima dirinya, ia akan lebih diterima orang lain di kehidupan sosial.

Referensi :
Hurlock, E.B. 1974. Personality development. New Delhi: McGraw-Hill.