Tanaman binahong di Inggris dikenal dengan nama heartleaf
madeiravine atau madeira vine, sedangkan di Tiongkok tanaman ini
disebut teng san chi. Di negara asalnya, Amerika Selatan, tanaman ini
juga memiliki sinonim Boussingaultia basselloides, Boussingaultia
cordifolia, Boussingaultia gracilis, Boussingaultia gracilis var.
Pseudobaselloides (Badan POM RI, 2008).
2. Klasifikasi Taksonomi Tanaman Binahong
Seperti yang tercantum pada Direktorat Obat Asli Indonesia yang
dikeluarkan oleh Badan POM RI (2008), klasifikasi tanaman binahong
(Anredera cordifolia (Ten.) Steenis) adalah sebagai berikut:
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta Kelas : Dicotyledoneae
Ordo : Caryophyllales
Famili : Basellaceae
Genus : Anredera
Spesies : Anredera cordifolia (Ten.) Steenis
3. Deskripsi Tanaman Binahong
Tumbuhan
Berupa tumbuhan menjalar, berumur panjang, bisa mencapai panjang
lebih dari 6 m. Batang lunak, silindris, saling membelit, berwarna
merah, bagian dalam solid, permukaan halus, kadang membentuk
semacam umbi yang melekat di ketiak daun dengan bentuk tak
beraturan dan bertekstur kasar. Daun tunggal, bertangkai sangat
pendek, tersusun berseling, berwarna hijau, bentuk jantung, panjang 5-
10 cm, lebar 3-7 cm, helaian daun tipis lemas, ujung runcing, pangkal
berlekuk, tepi rata, permukaan licin dan bisa dimakan. Bunga majemuk
berbentuk tandan, bertangkai panjang, muncul di ketiak daun, mahkota
berwarna krem keputih-putihan berjumlah lima helai tidak berlekatan,
panjang helai mahkota 0,5 - 1 cm, berbau harum. Akar berbentuk
rimpang, berdaging lunak (Badan POM RI, 2008)
4. Kandungan Tanaman Binahong
1) Flavonoid
Aktivitas flavonoid adalah sebagai antioksidan, anti atherosklerotik,
anti agregasi trombosit, antiulser, antiviral, antiinflamasi, antiartritis dan antidiare (Patel, 2008). Flavonoid juga memilki efek
antimikroba dengan target spektrum luas (Manoi, 2009).
2) Asam Oleanolik
Hammond (2006) menyatakan bahwa kandungan asam oleanolik
dalam daun binahong memiliki efek antiinflamasi yang dapat
mengurangi rasa nyeri pada luka bakar (Astuti et al., 2011).
3) Saponin
Saponin yang ditemukan dalam binahong memiliki beberapa
aktivitas farmakologis seperti antimikroba, antitumor, penurun
kadar kolesterol, immune potentiating dan antioksidan (Blumert
dan Liu, 2003). Selain itu, saponin juga potensial dalam proses
pembentukan kolagen, protein yang berperan dalam proses
pemulihan luka (Isnaini, 2009).
4) Alkaloid
Alkaloid merupakan zat yang terdistribusi luas dalam tanaman dan
memiliki kemampuan sebagai antimikroba (antibakteri, antifungi
dan antiviral). Alkaloid juga memiliki aktivitas antitumor,
antihiperglikemik, antipiretik serta digunakan untuk mengobati
edema, asites dan hordeolum (Fattorusso dan Taglialatela-Scafati,
2008).
5) Asam Ursolat
Menurut Lim et al. (2007), asam ursolat dapat menstimulasi
diferensiasi keratinosit epidermal sehingga binahong dapat
digunakan untuk membantu pemulihan luka (Yuliani et al., 2012)
Referensi :
- Yuliani, S.H., Fudholi, A., Pramono, S., dan Marchaban. 2012. Physical Properties of Wound Healing Gel of Ethanolic Extract of Binahong (Anredera cordifolia (Ten.) Steenis) during Storage. Indonesian J. Pharm. 23(4): 203-8.
- Isnaini, H., 2009. Uji Aktivitas Salep Extract Daun Binahong (Anredera cordifolia (Ten) Steenis) Sebagai Penyembuhan luka Bakar Pada Kulit Punggung Kelinci. (Skripsi). Universitas Muhammadiyah Surakarta. Surakarta.
- Blumert, M dan Liu J., 2003. Jiaogulan (Gynostemma pentaphyllum). China’s Immortality Herb 3rd ed. Badger: Torchlight Publishing.
- Astuti, S.M., Sakinah A.M, M., Andayani B.M, R., dan Risch, A., 2011. Determination of Saponin Compound from Anredera cordifolia (Ten) Steenis Plant (Binahong) to Potential Treatment for Several Diseases. Journal of Agricultural Science. 3(4): 224–32.
- Patel, J.M., 2008. A Review of Potential Health Benefit of Flavonoids. Lethbridge Undergraduate Research Journal. 3(2): 1-5.